Muskat telah lama berperan penting dalam perdagangan antara barat dan timur dan jalanan serta atraksinya mengungkap sejarah kota pelabuhan kunonya. Kini, kota ini terdiri atas tiga area utama. Jelajah kota kuno berpagar tembok Muskat Lama untuk menemukan banyak istana kerajaan dan benteng. Mutrah adalah desa nelayan kecil di pelabuhan yang memiliki pasar terkenal menyerupai labirin. Jantung komersial Muskat adalah Ruwi.
Muskat terletak di antara barisan pegunungan Al Hajar Barat yang berbatu dan Teluk Oman, sehingga memiliki lanskap indah berupa lautan biru dan pegunungan dramatis.
Mulailah hari Anda dengan kahwa (kopi Oman) harum, yang dipadu dengan cengkeh dan kardamom, di salah satu dari banyak kedai kopi di kota. Setelah itu, pelajari masa lalu Muskat sebagai kota dagang yang makmur di bawah kekuasaan para sultan Oman dan sebagai bagian dari kekaisaran Persia dan Portugis.
Kunjungi Muskat Lama untuk melihat kediaman resmi yang mewah dari Sultan Qaboos, yang disebut Istana Al Alam, di antara dua benteng Portugis abad ke-16, Benteng Al-Jalali dan Benteng Al-Mirani. Nikmati pemandangan indah pelabuhan dan Teluk Oman.
Kenali cita rasa Oman tradisional di pasar Mutrah Souk, salah satu pasar tertua di dunia. Kedai dipenuhi dengan benda antik berkilau, jubah bersulam, dupa, rempah-rempah, dan hasil alam segar. Tak jauh dari pasar terdapat Museum Bait al Baranda yang luas tempat Anda dapat mengagumi kekayaan sejarah dan kebudayaan Muskat.
Iklim Muskat yang kering menciptakan musim panas yang panjang dan menyengat dan musim dingin yang sangat hangat dengan sedikit curah hujan. Minumlah banyak air mineral dan lewatkan bagian hari yang paling panas dengan menikmati kurma Oman dan manisan halwa di dalam ruangan.
Jelajahi ketiga distrik Muskat dengan mobil. Gunakan layanan rental mobil atau manfaatkan taksi oranye putih terjangkau yang melayani seluruh kota hingga keluar kota. Bus dengan tarif murah juga melayani kota. Bandara Internasional Muskat berjarak sekitar 25 mil (40 kilometer) di barat Ruwi.