Kota Alexandria, yang terletak di pesisir Mediterania Mesir, memiliki sejarah yang panjang dan kaya yang terkait erat dengan bangsa Yunani. Didirikan pada tahun 332 SM oleh Alexander Agung, Alexandria dengan cepat menjadi pusat utama budaya dan pengaruh Yunani.
Mulailah hari dengan mengunjungi Perpustakaan Alexandria, yang merupakan salah satu perpustakaan terpenting di dunia kuno dan berisi karya-karya filsuf, ilmuwan, dan cendekiawan Yunani. Bahasa Yunani digunakan secara luas di Alexandria.
Kunjungi banyak landmark kota ini, seperti Kastil Qaitbey yang dibangun di lokasi yang sama dengan mercusuar kuno, salah satu dari tujuh keajaiban dunia Kuno.
Kunjungi Museum Cavavis milik Tuan Constantine Cavafy. Dia lahir pada tahun 1863, di Alexandria, Mesir dan di mana dia menghabiskan sebagian besar hidupnya. Apartemen tempat dia menghabiskan 35 tahun terakhirnya berada di Jalan Lepsius.
Patriarkat Ortodoks Yunani di Alexandria memiliki pengaruh Yunani yang kuat. Saat ini, warisan Yunani di kota ini masih dapat dilihat pada arsitektur, museum, dan acara-acara budayanya.
Anda dapat menikmati makan siang opsional di restoran klub Yunani, (restoran putih dan biru) yang memiliki hidangan ikan terbaik dan pemandangan terbaik Alexandria.
Singgahlah di Greek Caffe Delice yang terkenal yang didirikan oleh warga Yunani di 1922.In Stasiun Ramel di mana Anda akan berkesempatan untuk mencoba padang pasir Yunani yang terkenal.
Akhiri hari dengan berjalan-jalan di sepanjang Corniche, kawasan pejalan kaki yang membentang di sepanjang Laut Mediterania, dan kagumi pemandangan kota yang indah.