Anda akan dijemput di hotel Anda untuk memulai perjalanan sehari penuh dengan tamasya di Mandalay dan Mingun.
Mulailah perjalanan Anda dengan berjalan kaki ke Bukit Mandalay yang terkenal dengan banyaknya pagoda dan biara, dan telah menjadi tempat ziarah utama bagi umat Buddha Burma selama hampir dua abad, serta menjadi menara pengawas alami bagi para pengunjung untuk menyaksikan matahari terbit atau terbenam di dataran kota.
Lanjutkan perjalanan Anda dengan berjalan kaki ke puncak bukit untuk mengunjungi Pagoda Sutaungpyei (secara harfiah berarti pengabul harapan). Pemandangan panorama Mandalay dari puncak Mandalay Hill saja sudah cukup untuk membuat Anda ingin mencoba menaiki anak tangganya.
Kemudian, singgahlah di kaki bukit untuk mengunjungi Shwe Nandaw Kyuang - atau Biara Istana Emas - yang terkenal dengan ukiran kayu jati mitos-mitos Buddha, yang menghiasi dinding dan atapnya. Biara ini dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Burma. Biara Shwenandaw adalah satu-satunya bangunan asli utama yang tersisa dari Istana Kerajaan yang asli saat ini.
Di penghujung pagi, kunjungi Pagoda Kuthodaw, yang menyimpan 'buku terbesar di dunia' dan terdiri dari pagoda berlapis emas, ratusan kuil yang memiliki lempengan marmer bertuliskan dan beberapa paviliun
Sebelum melanjutkan tur di sore hari, habiskan waktu untuk makan siang di restoran lokal di tepi sungai
Di sore hari, ikuti perjalanan dengan perahu menyusuri Sungai Irrawaddy dari Mandalay ke desa tepi sungai Mingun. Datang ke sini, Anda dapat mengagumi pemandangan indah sungai ini dan gaya hidup sederhana masyarakat lokal yang tinggal dan bekerja di perairan ini.
Selanjutnya, kunjungi Lonceng Mingun yang merupakan salah satu lonceng terbesar di dunia yang berasal dari tahun 2000 Masehi. Pergilah ke selatan lonceng untuk mengunjungi Pagoda Mingun, sebuah bangunan batu bata raksasa yang dibangun pada akhir tahun 1700-an dan meskipun tidak selesai karena masalah ekonomi, namun tetap merupakan situs yang mengesankan. Sorotan lain di sini adalah Pagoda Hisnbyume, yang dicat putih dan dimodelkan berdasarkan deskripsi fisik gunung mitologi Buddha, Gunung Meru.
Saat datang ke Mingun, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi lingkungan yang membuat keranjang tradisional dan barang-barang artistik lainnya, serta habiskan waktu luang Anda untuk berkomunikasi dengan para pengrajin dan penduduk setempat yang ramah.
Menjelang sore, saat matahari mulai terbenam, kembalilah dengan perahu. Dari dermaga, Anda akan diantar kembali ke hotel.