Hippodrome
Hippodrome telah menjadi pusat olahraga dan hiburan di Konstantinopel kuno, Ibu Kota Romawi Timur, dan pusat politik yang penting karena olahraga dan politik sangat erat kaitannya pada masa itu. Tidak heran jika Hippodrome telah menjadi titik awal pemberontakan dan gerakan politik sepanjang sejarah.
Gema teriakan para budak yang mengendarai kereta kuda dalam perlombaan yang ganas dan kata-kata inspiratif dari para intelektual dan penyair yang menyalakan api pergerakan publik masih mengingatkan mereka yang memiliki imajinasi yang kuat.
Masjid Sultan Ahmed / Masjid Biru
Masjid Sultan Ahmed, yang juga dikenal sebagai Masjid Biru, membangkitkan kekaguman dengan ubin Utsmaniyah yang menghiasi dinding kuil. Pola bunga pada ubin dan ruang internal yang luas dan terang adalah bukti keabadian semangat Ottoman.
Masjid Hagia Sophia
Kuil Kebijaksanaan Suci, sebuah basilika Bizantium yang mengagumkan yang dibangun pada abad ke-6, menandai zaman keemasan Justinianus.
Konstruksi kubah tempat suci ini merupakan inovasi arsitektur dan didekorasi dengan begitu kaya dan artistik sehingga Justinian menyatakan, “Salomo, aku telah mengalahkanmu!“. Umat manusia harus menunggu ribuan tahun sebelum membangun sebuah katedral yang dapat melampaui ukuran raksasa Hagia Sophia.
Dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas kota ini, atas perintah Sultan Mehmed Sang Penakluk pada tahun 1453, karena Sultan muda memenuhi firasat ilahi dari Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 1935, bangunan ini diubah menjadi museum atas perintah eksekutif Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Turki modern.
Hagia Sophia, yang statusnya diubah menjadi masjid pada Juli 2020, telah membawa para pengunjungnya dalam perjalanan melalui tekstur sejarah yang berlapis-lapis sebagai masjid sejak saat itu.
Grand Bazaar
Bazar tertutup terbesar, tertua, dan paling menarik di dunia, tempat orang-orang berdagang perhiasan, karpet, makanan, parfum, dan bahkan bergosip selama berabad-abad!
Tur ini juga mencakup demonstrasi singkat tentang permadani Turki.