- Berkano di atas air yang berkilauan melalui gua batu kapur dan hutan bakau.
- Jelajahi stalaktit raksasa, gua, dan tebing batu kapur yang menjulang dari air biru di Pulau Thalu.
- Kagumi tebing-tebing berbatu yang sangat indah yang menjulang dari laut di Teluk Phang Nga, “Pulau James Bond” yang terkenal di dunia.
- Menikmati menara karst batu kapur yang indah Khao Phing Kan berarti “bukit-bukit yang bersandar satu sama lain” dalam bahasa Thailand, yang mencerminkan sifat alami pulau-pulau ini yang saling terhubung.
- Kunjungi desa nelayan Muslim di Koh Panyee, daya tarik lain dalam tur ini.
- Makan siang di restoran Koh Panyee dan rasakan gaya hidup lokal.
Ini adalah program tur yang akan membawa semua peserta ke alam yang sebenarnya dan pulau di dalam Teluk Phang Nga. Tempat yang menarik adalah pulau Tapu (JAMES BOND ISLAND) dan pulau Panyee. Pulau Tapu atau “Pulau James Bond” adalah batu karang raksasa yang berdiri di tengah laut di area teluk depan dekat dengan gunung Pingkan. Dilihat dari jauh, batu karang ini terlihat seperti paku raksasa yang menancap di dalam air laut. Pulau Tapu ini adalah tempat wisata yang sangat terkenal di Phang Nga. Keindahannya membawa Hollywood untuk membuat film James Bond. Episode The Man with the Golden Gun di sini. Itulah mengapa pulau ini mendapat julukan “Pulau James Bond”, yang menarik beberapa tur. Tempat wisata lain di sini adalah pulau Panyee atau desa terapung.
Di pulau ini memiliki banyak rumah yang terletak di laut yang memiliki lahan kecil yang digunakan untuk membangun masjid dan kuburan. Penduduk pulau ini sebagian besar beragama Islam dan membangun desa mereka di sini. Area depan adalah tebing batu kapur di atas laut. Penduduk desa adalah nelayan yang juga menjual cinderamata dan membuka banyak restoran di pulau ini. Ini adalah salah satu tempat wisata paling terkenal di dunia yang banyak dikunjungi wisatawan. Selain pulau Tapu dan pulau Panyee, ada banyak tempat menarik bagi wisatawan di Teluk Phang Nga seperti gunung Maju, gua, pulau Panak, pulau Hong dan pulau Pingkan. Namun, pelayaran di sepanjang pulau Tapu telah memberlakukan beberapa pembatasan dari pemerintah resmi. Mereka melarang para wisatawan untuk melihat terlalu dekat ke pulau ini karena bagian yang tenggelam di pulau ini sudah sangat tua dan terkikis oleh waktu. Batuan yang terkikis ini dapat menyebabkan kecelakaan kapan saja.