Memulai tur pribadi dari Sharm El Sheikh ke Biara St. Catherine akan mengungkap perjalanan yang menawan melintasi waktu dan spiritualitas. Terselip di kaki Gunung Sinai di Semenanjung Sinai, biara ini berdiri sebagai mercusuar kuno sejarah Kristen dan signifikansi budaya.
Tamasya dimulai di Sharm El Sheikh, kota resor yang ramai di sepanjang Laut Merah yang terkenal dengan pantainya yang berciuman dengan matahari dan suasananya yang semarak. Namun, ketika para pelancong menjelajah menuju Biara St Catherine, mereka meninggalkan pesona pantai dan memulai ziarah ke sebuah situs di mana warisan religius bertemu dengan keindahan gersang Gurun Sinai.
Perjalanan dari Sharm El Sheikh ke Biara St Catherine memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam, melintasi lanskap Semenanjung Sinai yang luas dan berbatu. Perjalanan ini menawarkan kesempatan unik untuk menyaksikan keindahan padang pasir yang menawan, menciptakan kontras yang mencolok dengan modernitas yang tertinggal.
Setibanya di Biara St Catherine, pengunjung akan disambut oleh tembok dan benteng kuno yang telah bertahan selama berabad-abad. Biara Suci Gunung Sinai yang Diinjak Tuhan, seperti yang dikenal secara resmi, sudah ada sejak abad ke-4, menjadikannya salah satu komunitas biara Kristen tertua di dunia.
Tur berpemandu yang dipimpin oleh pemandu lokal yang berpengetahuan luas, memberikan penjelajahan mendalam ke berbagai bagian biara. Termasuk di antaranya adalah Kapel Semak yang Terbakar, Gereja Transfigurasi, dan perpustakaan yang terkenal, yang menyimpan koleksi manuskrip kuno dan teks-teks keagamaan yang luar biasa.
Kapel Semak Membara memiliki tempat khusus di hati para peziarah, yang diyakini sebagai tempat di mana Musa bertemu dengan semak yang terbakar dan menerima Sepuluh Perintah Allah. Pemandu dengan terampil menceritakan kisah-kisah alkitabiah, membuatnya menjadi hidup di dalam tembok-tembok suci biara.
Gereja Transfigurasi, yang ditandai dengan kubahnya yang ikonik dan arsitektur Bizantium, berdiri sebagai bukti iman yang abadi dari para penghuni biara. Dihiasi dengan lukisan dinding dan karya seni religius yang semarak, gereja ini memberikan perjalanan visual selama berabad-abad.
Perpustakaan biara, tempat penyimpanan manuskrip dan dokumen kuno, membuka jendela ke dalam warisan intelektual St. Dengan menyimpan teks dalam berbagai bahasa seperti Yunani, Arab, dan Suriah, perpustakaan ini telah menarik perhatian para cendekiawan dan peneliti dari seluruh dunia.