Ikuti Tur pemenang penghargaan kami ke Sachsenhausen Memorial, di mana Anda akan menyelami babak yang suram namun penting dalam sejarah Jerman. SS memulai pembangunan kamp ini pada tahun 1936, yang awalnya dimaksudkan untuk menahan semua penentang rezim Nazi. Namun, segera diperluas untuk memenjarakan siapa pun yang dianggap NSDAP sebagai ancaman terhadap ideologi mereka.
Pengalaman Anda dimulai di Berlin, di mana Anda akan bertemu dengan pemandu Anda dan naik kereta api singkat ke Oranienburg, hanya 35 menit dari kota. Dari sana, berjalan kaki selama 20 menit akan membawa Anda ke Sachsenhausen Memorial Site.
Tur berpemandu Anda dimulai dari Pusat Administrasi Kamp, yang sekarang menjadi museum di lokasi. Bangunan ini pernah berfungsi sebagai markas besar untuk mengawasi 32 kamp utama Reich Ketiga dan lebih dari 1.000 kamp satelit.
Saat Anda menjelajahi situs ini, pemandu Anda akan memberikan wawasan tentang kondisi yang keras di dalam kamp, menceritakan 'Pawai Kematian' yang mengerikan yang terjadi sebelum pembebasan kamp pada tahun 1945, dan menjelaskan bagaimana kamp tersebut kemudian digunakan kembali oleh Soviet.
Sepanjang Tur, Anda akan mendengar kisah-kisah perlawanan yang kuat: Pemberontakan tahanan Yahudi pada tahun 1942, pembangkangan tawanan perang Inggris, dan tindakan sabotase oleh tahanan Soviet dan Polandia. Anda juga akan belajar tentang berbagai kelompok tahanan, nasib tragis mereka, dan individu-individu terkenal yang pernah dipenjara di sini, termasuk putra Stalin.
Setelah Tur, pemandu Anda akan menemani Anda kembali ke pusat kota Berlin.
Situs-situs yang akan dikunjungi selama Tur meliputi:
- Pusat Administrasi Kamp (sebelumnya bernama Inspektorat Kamp Konsentrasi)
- Stasiun Z (lokasi pembunuhan massal)
- Menara Pengawal
- Rumah Komandan
- Barak Yahudi
- Sel Hukuman
- Laboratorium Patologi
- Rumah sakit (tempat eksperimen)
- Kamp Khusus 1/7 (pelajari tentang bagaimana Soviet menggunakan Sachsenhausen setelah Perang Dunia II)
- Kamp Pelatihan SS
- Tiang gantungan
Tur ini menawarkan pengalaman yang pedih dan mendidik, menyoroti realitas brutal di masa lalu dan ketangguhan mereka yang menanggungnya.