Gambaran umum:

Satu hari yang penuh dengan sejarah, budaya, dan kelezatan arsitektur. Mulailah tur di My Son Sanctuary, ibu kota Kerajaan Champa dari abad ke-4 hingga abad ke-13. Kemudian lanjutkan ke Hoi An yang menyenangkan dan kota kuno yang terpelihara dengan sempurna yang berasal dari abad ke-15.

Rencana perjalanan:

Kita akan memulai perjalanan hari ini dengan mengunjungi ibu kota dan pusat keagamaan bekas Kerajaan Champa, My Son, yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Terletak dengan indah di lembah hijau yang rimbun, terdapat puluhan menara bata merah dan tempat suci yang berasal dari abad ke-7 hingga abad ke-13. Kita akan makan siang di restoran lokal di Hoi An.

Sore hari, kita akan menjelajahi kota Hoi An dengan berjalan kaki. Kota bersejarah yang dulunya merupakan kota pelabuhan yang makmur dari abad ke-16 hingga ke-18 ini, kini menjadi kota indah yang tak boleh dilewatkan saat berkeliling kawasan Asia Tenggara. Sambil berjalan-jalan di kota, kita akan berhenti sejenak untuk mengunjungi Museum Hoi An, banyak Rumah Kuno yang terkenal di kota ini yang memiliki arsitektur yang luar biasa, Assembly Halls yang memiliki pengaruh Tiongkok; Workshop Pembuatan Kerajinan Tangandan tentu saja Jembatan Tertutup Jepang yang wajib dikunjungi. Tempat-tempat ini dianggap sebagai gaya arsitektur khas di Hoi An dan mencerminkan dengan jelas persilangan budaya antara Prancis, Jepang, Cina dan Vietnam. Melewati ratusan tahun dan bertahan dalam cuaca yang buruk, Hoi An masih tetap eksis dan menyimpan keindahan kuno dan tenang.