Jalan-jalan sempit di Muslim Quarter dipenuhi toko daging, pabrik minyak wijen, masjid-masjid kecil yang tersembunyi di balik pintu-pintu kayu besar, para pria berkopiah putih, dan para wanita yang kepalanya ditutupi syal berwarna. Kaya akan sejarah, lingkungan ini telah menjadi tempat tinggal bagi sebagian besar penduduk Muslim sejak abad ke-7. Banyak hidangan yang disajikan tidak banyak berubah sejak saat itu. Ikuti tur pribadi kami yang akan menawarkan aroma dan rasa yang luar biasa.
Koki menumis daging domba dan rempah-rempah dalam wajan panas yang diletakkan di atas oven batu bara yang menyala-nyala. Di dekatnya, para penjaja memanggang kenari atau menjual buah plum dengan harga dan tingkat kualitas yang bervariasi. Tumpukan keranjang bambu berisi daging kambing dan pangsit daging sapi mengepul di samping para penjual buah segar dan ibu-ibu yang sedang menumis kentang. Selain mencicipi kuliner lokal yang lezat, Anda juga memiliki dua pilihan untuk berkunjung ke Masjid Agung atau Gaojia Courtyard. Masjid Agung adalah masjid terbesar dan paling terawat di antara masjid-masjid awal di Tiongkok, yang dibangun terutama pada masa Dinasti Ming ketika elemen-elemen arsitektur Tiongkok disatukan ke dalam arsitektur masjid. Gaojia Courtyard juga merupakan arsitektur Ming dan Qing yang terawat dengan baik. (Biaya masuk ditanggung sendiri)
Setelah berjalan melewati jalan utama, pemandu wisata Anda akan membawa Anda ke jalur kecil di kawasan ini menuju area Sajinqiao, tempat hidangan lezat yang sesungguhnya. (Catatan: Jika Anda mau, Anda dapat membayar biaya makan kepada pemandu wisata, yang akan mengajak Anda mencicipi beberapa jajanan klasik. (Standar anggaran makan: CNY 100 per orang untuk 1-2 orang; CNY 80 per orang untuk 3-5 orang; CNY 60 per orang untuk 6-10 orang)