Lihatlah kembali ke masa lalu Kerajaan Angkor, yaitu kemakmuran, kerinduan akan alam, kebebasan dan kedamaian, serta merombak keyakinan masyarakat. Sehingga dengan hati yang damai, mereka dapat mencintai dunia dan perdamaian, serta menciptakan peradaban bersama bagi umat manusia.
Dalam pertunjukan ini, Anda akan merasakan kasih sayang antara ibu dan anak yang tidak hanya menunjukkan kasih sayang seorang ibu, tetapi juga toleransi dan cinta. Hal ini juga dapat diperluas menjadi kepedulian raja terhadap rakyatnya. Pada tingkat yang lebih dalam, hal ini mencerminkan keberanian, cinta, dan toleransi masyarakat Chenla. Lebih penting lagi, mereka juga diberkahi dengan hati yang heroik yang tidak dapat dikalahkan.
Babak Pertama: Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis-menunjukkan koeksistensi antara manusia dan alam, kombinasi sempurna antara peradaban dan keaslian. Hidup berdampingan dengan alam dan manusia adalah ekspresi kehidupan yang sempurna dan harmonis
Babak kedua: Tonle Sap
Tonlé Sap adalah mata air kehidupan dan danau induk yang besar. Seperti seorang ibu, ia memelihara kehidupan, mengairi lahan pertanian dan memberikan air susunya untuk tanah ini. Mengikuti matahari terbit, dan matahari terbenam
Babak Ketiga: Melawan Musuh
Selalu ada saat-saat dimana kehidupan yang tenang dan damai terganggu. Menghadapi invasi dari klan lain, raja memimpin semua prajurit untuk melawan, begitu juga dengan orang-orang Chenla.
Babak Keempat: Membangun Kota Buddha
Setelah mengusir para penjajah, raja menerima ilham dari Buddha, sehingga ia memanggil rakyatnya untuk membangun kota Buddha terbesar (Vrah Vishnulok) untuk memberkati tanah Kamboja.