"The room was big but worn out, but OK for someone who is just staying there only to sleep. The service is at the hotel or professional, also the breakfast was fantastic The pool was just amazing however it was close to the restaurant and we felt like we are being watched all the time especially because we were wearing bikinis.
The staff at a Ramada was very helpful in all our wishes, however the receptionists could speak better English.
We would stay here again."
Harga per malam terendah yang ditemukan dalam 24 jam terakhir berdasarkan pencarian 1 malam untuk 2 tamu dewasa. Harga dan ketersediaan dapat berubah sewaktu-waktu. Ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Harga per malam terendah yang ditemukan dalam 24 jam terakhir berdasarkan pencarian 1 malam untuk 2 tamu dewasa. Harga dan ketersediaan dapat berubah sewaktu-waktu. Ketentuan tambahan mungkin berlaku.
2 dari 10 point of interest terpopuler di area ini
Anda akan menikmati museum dan kebun binatang yang ada di Pusat Kota Solo. Luangkan juga waktu Anda untuk singgah di Solo Paragon Lifestyle Mall atau Taman Keprabon.
The Royal Surakarta Heritage - Handwritten Collection
6/10 Cukup Baik
"Lokasi hotel strategis di tengah kota, design sangat unik berkonsep Jawa.
Beberapa kali menginap disini, selalu menghadapi kondisi ac kamar yang tidak optimal dan sdh dicek namun tetap tidak bs dingin.
Pemeliharaan dan perawatan perlu ditingkatkan supaya sesuai dg standar Accor intl "
Jika saya harus membatalkan reservasi hotel saya di Solo, apakah saya akan menerima pengembalian dana?
Ya! Mayoritas pemesanan hotel dapat mengembalikan dana apabila pembatalan dilakukan sebelum tenggat pembatalan hotel, yang umumnya dalam waktu 24 atau 48 jam sebelum waktu check-in Anda. Jika reservasi Anda tidak mencakup pengembalian dana, ada kemungkinan Anda tetap bisa membatalkannya dan mendapatkan pengembalian dana dalam waktu 24 jam dari waktu pemesanan. Filter pencarian Anda berdasarkan refundable penuh untuk menemukan promo hotel fleksibel di Solo.
Di mana tempat terbaik untuk menginap murah di Solo?
Apa nama akomodasi terbaik untuk liburan keluarga di Solo?
Alila Solo, Java adalah hotel dengan kolam renang anak dan klub anak, serta merupakan pilihan populer di Expedia bagi traveler keluarga. Pilihan bagus lainnya untuk masa menginap Anda dengan anak-anak mencakup Novotel Solo dan HARRIS Hotel & Conventions Solo. Objek wisata seperti Taman Sriwedari dan The Heritage Palace juga sangat cocok untuk anak-anak segala usia. Temukan akomodasi ramah anak lainnya di Solo.
Di mana tempat terbaik untuk menginap untuk pasangan yang bepergian ke Solo?
Alila Solo, Java adalah hotel spa mewah unggulan yang dilengkapi gym 24 jam, bar, kolam renang outdoor, dan restoran. Manjakan diri dengan perawatan wajah, body scrub, atau pijat dengan batu panas di Alila Spa. Hotel spa populer lain di Solo yaitu Novotel Solo dan Aston Solo. Lihat semua hotel spa di Solo.
Bagaimana rasanya menginap di Solo?
Pengunjung dapat menikmati semua hal yang ada di Solo, termasuk kebun binatang dan teater musikal. Kota yang kaya budaya dan menenangkan ini memukau siapa saja yang berkunjung. Di Solo, terdapat 157 pilihan hotel dan akomodasi lainnya. Ketahui lebih lanjut tentang Solo.
Jika Anda ingin bepergian ke luar kawasan ini, lakukan perjalanan naik kereta dari Stasiun Solo Balapan, Stasiun Solo Jebres, atau Stasiun Purwosari. Jika Anda ingin menjelajahi area sekitar, Anda mungkin menginginkan mobil rental di Solo untuk perjalanan Anda.
Seperti apa cuaca di Solo?
Periode dengan suhu terpanas biasanya jatuh antara Oktober dan September dengan suhu rata-rata 26°C, sementara periode terdingin antara Agustus dan September dengan suhu rata-rata 25°C. Curah hujan terbesar di Solo ada pada bulan Februari, Maret, Januari, dan November, dengan rata-rata per bulan 449 cm curah hujan.
![At the museum no photos are allowed which is really unfortunate as it was well worth the visit and the guided tour is definitely not to be missed. In the museum there are even Batik made from the Dutch era which depicts stories like Little Red Riding Hood and Snow White!
I enjoyed the tour v much and at the end of the tour we were brought to this room where the artisan were working on hand drawn batik.
Below is an excerpt from Wikipedia for anyone interested in learning more about the process of batik making.
Firstly, a cloth is washed, soaked and beaten with a large mallet. Patterns are drawn with pencil and later redrawn using hot wax, usually made from a mixture of paraffin or bees wax, sometimes mixed with plant resins, which functions as a dye-resist. The wax can be applied with a variety of tools. A pen-like instrument called a canting (IPA: [tʃantiŋ], sometimes spelled with old Dutch orthography tjanting) is the most common. A canting is made from a small copper reservoir with a spout on a wooden handle. The reservoir holds the resist which flows through the spout, creating dots and lines as it moves. For larger patterns, a stiff brush may be used. Alternatively, a copper block stamp called a cap (IPA: [tʃap]; old spelling tjap) is used to cover large areas more efficiently.
After the cloth is dry, the resist is removed by scraping or boiling the cloth. The areas treated with resist keep their original color; when the resist is removed the contrast between the dyed and undyed areas forms the pattern. This process is repeated as many times as the number of colors desired.
The most traditional type of batik, called batik tulis (written batik), is drawn using only the canting. The cloth need to be drawn on both sides and dipped in a dye bath three to four times. The whole process may take up to a year; it yields considerably finer patterns than stamped batik.
Source: Wikipedia](https://images.trvl-media.com/place/6224808/26fd1460-c65a-4c1a-9444-7a893e883ac9.jpg?impolicy=fcrop&w=1200&h=500&q=medium)
