Duduklah di kafe tepi sungai dan amati warga Rimini yang lalu-lalang menyeberangi Jembatan Tiberius, seperti yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Temukan juga inskripsi kuno tentang Kaisar Romawi yang mengawasi pembangunan jembatan ini dan cari tahu bagaimana bangunan ini selamat dari banjir, perang, dan upaya peledakan.
Jembatan Tiberius dibangun atas perintah Kaisar Augustus pada tahun 14 Masehi, tapi baru diselesaikan tujuh tahun kemudian. Pada saat itu, Tiberius bertahta sebagai Kaisar dan ia menamai jembatan ini sesuai namanya. Pada awalnya jembatan ini membentang di atas Sungai Marecchia. Sungai tersebut kemudian dialihkan pada awal abad ke-20 dan air yang mengalir di bawah jembatan kini merupakan sebuah kanal. Meskipun terjadi gempa bumi dan serangan Nazi pada Perang Dunia II, jembatan ini tetap berdiri seperti pada masa Romawi dan menjadi salah satu objek wisata tertua dan terpopuler di kota Rimini.
Berjalanlah ke arah utara dari pusat sejarah Rimini dan lihatlah lima lengkungan lebar Jembatan Tiberius yang membentang di atas kanal. Bahkan dari kejauhan, Anda bisa melihat marmer Istria yang tampak halus karena air yang mengalir selama berabad-abad, berkilauan tertimpa cahaya matahari. Perhatikan inskripsi pada jembatan dari jarak dekat. Teks bahasa Latinnya bisa diterjemahkan sebagai “dipersembahkan oleh dua kaisar”, yang mengacu pada Augustus dan Tiberius.
Pada bulan-bulan musim panas, jembatan ini menjadi latar yang memukau bagi sejumlah acara, antara lain konser dan pertunjukan teater yang digelar di atas kanal. Saat terbaik untuk mengunjungi jembatan ini adalah saat lalu lintas ditutup untuk festival atau acara publik. Duduklah di tepi kanal dan pikirkan betapa mengagumkannya bahwa orang telah menyeberangi jembatan yang sama selama hampir 2.000 tahun.
Jembatan Tiberius bisa dicapai dengan berjalan kaki selama 5 menit ke arah utara dari Piazza Cavour. Jembatan ini menghubungkan pusat sejarah Rimini dengan daerah pinggir kota San Guiliano dan buka setiap saat.
