Pusat Kebudayaan Santander adalah salah satu tempat kesenian dan hiburan terkemuka di Porto Alegre. Lembaga kebudayaan penting di area pusat kota bersejarah ini menggelar berbagai pameran kesenian, pemutaran film, pelatihan, konser, dan festival. Kompleksnya berada di dalam sebuah bangunan neoklasik dan art nouveau yang dahulu berfungsi sebagai kantor sejumlah bank.
Telusuri aula besar yang menawan untuk melihat program pameran kesenian yang selalu berubah. Selain karya seni dari seniman lokal yang sedang naik daun, Anda akan melihat karya-karya dari para seniman besar. Galeri ini pernah memamerkan karya dari Picasso, Miró, dan Miguel Rio Branco.
Pergilah ke lantai bawah menuju ruang besi lama di bawah tanah yang diubah menjadi bioskop. Setiap hari diadakan pemutaran film Brasil dan internasional. Pastikan Anda menyaksikan pemutaran perdana atau festival film yang mungkin digelar pada saat Anda berkunjung ke Porto Alegre.
Untuk musik, kunjungi juga Atrium. Ruang pertunjukan yang luas ini menyelenggarakan serangkaian konser mingguan. Sesekali, program musik diadakan sesuai tema dengan fokus pada area spesifik, misalnya genre dan alat musik yang berbeda.
Galilah sisi kreatif Anda di proyek Menciptakan Musik yang menawarkan pelatihan untuk semua level musisi. Di Pusat Kebudayaan dan Pemberdayaan Digital, lihatlah pameran lainnya dan ikuti seminar serta debat yang melengkapi program artistik dan kebudayaan.
Pusat Kebudayaan Santander buka setiap hari, kecuali hari Senin, dan fasilitasnya antara lain kafe, restoran, perpustakaan, dan toko. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk, namun bioskop dan pertunjukan musik dikenakan biaya. Tersedia diskon bagi pelajar dan pengunjung berusia 60 tahun ke atas. Untuk tanggal dan waktu acara, kunjungi meja resepsionis atau lihatlah situs web pusat kebudayaan ini.
Pusat kebudayaan ini terletak di pusat kota Porto Alegre dan mudah dicapai dengan berjalan kaki atau menaiki bus. Tersedia area parkir dengan potongan harga di garasi Andrade Neves yang tak jauh bila tiket Anda divalidasi di resepsionis pusat kebudayaan.
















