Atraksi wisata di Greenhithe

Piccadilly Circus mendapatkan namanya yang istimewa itu dari Roger Baker, seorang penjahit terkenal yang membuat piccadill pria, kerah berumbai yang bergaya di abad 17. Kata “sirkus” merujuk pada gerakan lalu-lintas yang melingkar-lingkar, yang berjalan mengitari bagian bawah patung dewa Yunani Anteros. Kini, nama ini menggambarkan kelap-kelip lampu, hiburan, dan keceriaan kota yang bergerak. Piccadilly Circus menjadi pertunjukan wajib-tonton, yang menarik wisatawan dan warga lokal siang dan malam.

Sebagai rumah resmi keluarga kerajaan Inggris sejak 1837, Istana Buckingham adalah pusat monarki konstitusional Inggris. Dinding-dindingnya menjadi saksi dari banyak sekali keputusan negara, perjamuan mewah, dan resepsi tamu-tamu terkemuka dari luar negeri.

Bagi warga London, Jembatan Menara adalah bagian penting infrastruktur kota, yang setiap hari mengantarkan 40.000 kendaraan menyeberangi sungai Thames dengan selamat. Namun, bagi banyak pengunjung, pemandangan dua menara bergaya Gotik yang menjulang di garis langitnya merupakan sajian wajib-tonton.

Tangkap kilasan Big Ben dari seberang Sungai Thames dan Anda akan tahu bahwa Anda benar-benar telah sampai di London. Ditampilkan dalam film-film Inggris seperti “Bridget Jones’s Diary,” “Notting Hill,” dan “Love Actually,” Big Ben paling indah dipandang dari tepi timur Thames atau sambil menyusuri Jembatan Westminster dalam perjalanan menuju Gedung Parlemen.

Pemandangan 360 derajat dari puncak London Eye adalah cara spektakuler untuk mengenalkan diri Anda pada London. Di bawah, Sungai Thames berkelok-kelok melalui metropolis yang padat, dan pada hari yang cerah pemandangannya membentang hingga Kastil Windsor, hampir 25 mil (40 kilometer) jauhnya.

Dibangun untuk memperingati kemenangan Angkatan Laut Inggris pada Pertempuran Trafalgar, Alun-alun Trafalgar di London kini menjadi persinggahan pertama bagi sekitar 30 juta pelancong setiap tahunnya. Area ini menjadi tempat kumpul-kumpul untuk perayaan dan pawai politik selama lebih dari satu abad. Namun, saat masing-masing acara berlangsung, irama normal kota tetap terjaga, di bawah pengawasan patung Laksamana Lord Nelson dan Empat Singa yang tenang.