Maastricht adalah ibu kota provinsi Limburg di bagian selatan Belanda. Kota kuno ini dikenal sebagai tempat ditandatanganinya kesepakatan Uni Eropa. André Rieu, violinis dan konduktor ternama dunia, belajar dan menggelar sejumlah konser terbesarnya di sini. Telusuri jalan dari bebatuan di kota ini melewati rumah-rumah perdagangan kuno, berbelanjalah di Stokstraat, atau jika hari hujan, jelajahi gereja, museum, terowongan kuno, dan gua.
Ini adalah kota di mana "segala hal" dilakukan di kafe dan karnaval tahunan mendapat perhatian yang sama seperti restoran kelas atas dan prosesi keagamaan. Bergabunglah bersama warga setempat yang ramah di bar, sebagian besar di antara mereka adalah mahasiswa yang penuh semangat. Warga menyebutnya “gezellig,” bahasa Belanda untuk tempat berkumpul yang nyaman.
Wilayah Maastricht, yang dianggap berbukit menurut standar Belanda, telah dihuni oleh suku pemburu dan pengumpul makanan sebelum orang Romawi datang pada abad ke-1 SM. Bangunan pertahanan abad pertengahan, katedral bergaya Spanyol, dan kecintaan terhadap makanan enak ala Prancis menunjukkan banyaknya pengaruh yang diterima kota ini.
Maastricht paling baik dijelajahi dengan berjalan kaki, menaiki bus, atau bersepeda. Mulailah dari pusat kota, tepat di sebelah barat sungai. Vrijthof adalah alun-alun utama, tempat berdirinya Basilika St. Servatius yang megah, dengan ruang penyimpanan harta benda, halaman, dan kebunnya. Di sebelah tenggara, Anda akan menemukan Helpoort dari abad ke-13, gerbang tertua yang masih berdiri di Belanda.
Telusuri Grote Straat (Jalan Besar) hingga ke ujungnya untuk menemukan pusat informasi wisatawan VVV Maastricht. Ikuti tur untuk menjelajahi Rute Benteng, sebuah labirin yang terdiri atas 20.000 lebih terowongan bawah tanah di Gua St. Pietersberg, yang digali di bawah benteng di sebelah selatan kota.
Posisi Maastricht sangat strategis di Sungai Maas dan bisa dicapai menggunakan mobil selama 2,5 jam dari Amsterdam. Anda juga bisa mengunjungi kota ini dengan kereta dan pesawat. Setelah melihat pusat kota, berkendaralah ke luar kota untuk melihat berbagai kastil atau dakilah bukit yang mengelilingi kota ini. Tepat di sebelah tenggara, Anda bisa berdiri di titik pertemuan antara Belanda, Jerman, dan Belgia.