Anda bisa mempelajari sejarah tentara Brasil dan keterlibatannya dalam konflik lampau dengan mengunjungi Museum Militer di Porto Alegre. Museum ini memiliki koleksi lebih dari 4.000 objek, antara lain persenjataan, baju zirah, seragam, medali, dan kendaraan. Koleksi ini terkait dengan zona Komando Militer Selatan yang terdiri atas sejumlah negara bagian di wilayah selatan, yakni Paraná, Rio Grande do Sul, dan Santa Catarina. Berbagai dokumen kuno juga dipamerkan di sini, yang isinya membantu membentuk sejarah Brasil.
Museum ini berada di bekas gudang senjata yang berasal dari tahun 1867. Di sinilah persenjataan dan amunisi dahulu diproduksi dan disimpan.
Kelilingi halaman sentralnya yang luas untuk melihat koleksi tank, seperti M3 Stuart dan M4 Sherman. Pengunjung bahkan diizinkan untuk memanjat ke dalam dan menaiki sejumlah kendaraan tersebut. Lihatlah bagian dalam tank untuk mengamati kontrol gerak, periskop, dan kondisi sempit yang dirasakan para prajurit. Halaman museum juga menampilkan sejumlah meriam lapangan yang pernah menembakkan peluru berat di medan pertempuran.
Anda bisa mengetahui bagaimana kendaraan perang bertransformasi seiring waktu, mulai dari format kendaraan bermotor paling kuno yang digunakan dalam pertempuran hingga truk berlapis baja paling modern. Perhatikan berbagai medali maupun dokumen penting dan jangan lewatkan pameran foto yang diambil dari sejumlah garis depan pertempuran. Panel informasi menggunakan bahasa Portugis, namun beberapa di antaranya menyediakan terjemahan bahasa Inggris.
Museum Militer ini juga menggelar sejumlah pameran temporer. Di tahun-tahun sebelumnya, museum ini memfokuskan pada suatu topik, misalnya partisipasi wanita dalam Military World Games dan evolusi persenjataan dari abad ke abad. Lihatlah jadwal acara mendatang di situs web museum atau biro wisata setempat.
Museum Militer ini buka setiap hari, namun waktunya bervariasi. Periksa jadwal terbaru di situs web museum. Tersedia tur dengan pemandu, namun sebaiknya pesanlah terlebih dahulu untuk memastikan Anda didampingi oleh anggota staf yang mampu berbahasa Inggris. Museum ini terletak di pusat kota tua dan mudah diakses dengan transportasi umum. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk.