Hotel Daiwa Roynet Hotels di Asakusa

Terkenal dengan kuilnya, Asakusa adalah area di distrik Taito di pusat kota Tokyo. Area ini terletak di tepi bagian barat Sungai Sumida di ujung jalur Metro Ginza (G19) dan dekat dengan Stasiun Ueno, yang merupakan salah satu stasiun kereta besar di kota ini. Asakusa adalah area tradisional yang cukup tenang dengan banyak pemandangan bersejarah dan berbagai pilihan akomodasi sederhana dan menengah ke atas.

Kuil Buddha Sensōji adalah yang terbesar di seluruh Tokyo dan juga yang tertua. Kuil ini adalah kuil penting yang dipersembahkan khusus untuk bodhisattva Kannon dan dibangun tahun 628. Kuil ini memiliki pintu masuk ‘Gerbang Guntur’ dan lentera raksasanya serta patung dewa penjaga Raijin dan Fujin. Festival Sanja yang populer diselenggarakan di sini setiap minggu ketiga bulan Mei.

Asakusa Jinja adalah tempat suci Shinto tepat di timur Sensōji yang dibangun untuk melindungi kuil tersebut. Kuil Denpoin juga berada di Asakusa dan memiliki taman Jepang spektakuler dengan jembatan batu, kolam teratai, banyak pepohonan, dan bahkan air terjun kecil. Taman ini sesungguhnya tutup hampir sepanjang tahun, dan dibuka untuk umum hanya dua kali setahun.

Keluarga dapat menghabiskan waktu menikmati taman hiburan Hanayashiki, yang merupakan taman hiburan tertua di seluruh Jepang. Taman tersebut tidak besar, tetapi memiliki wahana, permainan, dan kios.

Tersedia banyak tempat makan dan minum di Asakusa, dan jangan meninggalkan tempat ini tanpa mencicipi cracker beras senbei, yang merupakan makanan khas area ini. Asakusa juga dikenal dengan tempura dan kaminari okoshi, makanan manis yang dibuat dari beras, kacang tanah, dan sirup. Koktail denki bran dengan bahan dasar brendi juga harus dicicipi, dan dapat dinikmati di sejumlah bar di area ini. Asakusa juga merupakan distrik geisha tertua Tokyo.

Nakamise-dōri adalah jalan perbelanjaan utama di area ini, dengan sekitar 90 toko berderet di jalan sepanjang 250 meter menuju Sensōji. Kappabashi-dori dikenal dengan peralatan dapur dan tembikar Jepangnya dan telah ditetapkan sebagai ‘Kota Dapur’, sedangkan Asakusabashi memiliki ciri khas manik-manik serta seni dan barang kerajinan lainnya.